Minggu, 22 Mei 2016

Manajemen Produksi (TIP UISI)

Pengertian manajemen produksi

Sebelum memahami konsep pengertian manajemen produksi, terlebih dahulu kita pahami definisi dari produksi. Dalam kegiatan ekonomi terdapat 3 jenis aktivitas utama penggerak roda ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi merupakan aktivitas penggunaan sumber daya baik alam maupun manusia untuk meningkatkan daya guna suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan kemampuan. Secara sederhana produksi merupakan pengadaan barang atau jasa yang dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya dan jumlah permintaan dari konsumen. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen kemudian didistribusikan kepada konsumen melalui proses-proses tertentu tergantung dari jenis produksinya.

Dengan menggabungkan pengertian manajemen dan produksi, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi memiliki definisi usaha untuk mengatur atau mengkoordinasi suatu kegiatan produksi agar menghasilkan hasil produksi yang berkualitas dan sesuai dengan standard organisasi dalam jangka waktu dan jumlah tertentu. Dalam manajemen produksi, konteks-nya adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tim manajemen produksi dalam sebuah organisasi untuk menghasilkan produk sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.

Tahapan manajemen produksi

Agar menghasilkan produksi yang sesuai target, tim manajemen produksi harus melewati beberapa tahapan mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Masing-masing tahapan sama pentingnya karena jika dilewati satu tahapan saja maka hasil produksi tidak bisa maksimal dan akan berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Berikut adalah tahapan manajemen produksi:
1. Perencanaan Produksi
Pada tahap awal inilah seluruh rencana produksi mulai dari kualitas produk, kuantitas produk yang dihasilkan, bahan yang akan digunakan, target konsumen di mana produk akan dipasarkan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen lain yang berkaitan akan dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa mengajukan ide produk baru melalui proses yang disebut dengan brainstorming di mana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi
2.Pengendalian Produksi
Agar proses produksi dilakukan sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam proses perencanaan berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga diatur, dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah agar hasil produksi bisa berjalan efektif dan efisien.
3.pengawasan produksi
Setelah jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan yang dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain sebagainya hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.

Faktor utama agar manajemen produksi bisa berjalan dengan baik adalah adanya pembagian kerja atau division of labour. Artinya, seorang manajer produksi harus bisa membagi tugas kepada anggota timnya untuk yang sesuai dengan keahlian dan kelebihan masing-masing agar proses produksi bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Memberikan tugas atau pekerjaan kepada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk itu akan menghambat proses manajemen produksi dan berujung pada bertambahnya biaya produksi.
Faktor kedua yang bisa membuat manajemen produksi berkembang dengan pesat adalah revolusi industri. Maksud dari revolusi industri dalam hal ini bukanlah pergantian mata pencaharian utama sebagai petani diganti dengan bekerja di pabrik. Namun makna dalam konteks manajemen produksi adalah proses mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin yang kini sudah banyak dipakai di pabrik-pabrik modern. Dalam produksi yang menggunakan bantuan mesin ini, target produksi bisa lebih mudah tercapai dan bisa meningkatkan kualitas SDM di mana pekerja akan terpacu untuk meningkatkan kualitas keahliannya bukan hanya sekedar buruh.
Dampak buruk dari revolusi industri ini adalah perusahaan atau organisasi kecil yang masih menggunakan metode kuno dan menggunakan tenaga kerja manusia untuk sebagian besar proses produksi sehingga tidak mampu mengimbangi jumlah atau kuantitas barang yang diproduksi dibandingkan organisasi yang menggunakan mesin. Revolusi industri indikasinya bisa dilihat dari hal berikut:
  1. Penggunaan mesin semakin banyak
  2. Efisiensi produksi batu bara sebagai bahan bakar, dan besi serta baja sebagai bahan utama
  3. Pembangunan infrastruktur semakin berkembang seperti jalur kereta api, alat transportasi, jaringan komunikasi, dan pasokan listrik yang memadai
  4. Meluasnya sistem perbankan dan pengkreditan untuk menjangkau masyarakat daerah yang membutuhkan modal untuk mengembangkan produksinya.
Itulah definisi dari manajemen produksi hingga faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Semakin baik pengambilan-pengambilan keputusan yang berkaitan dengan produksi dikeluarkan, maka hasil produksi bisa sesuai dengan target dan memenuhi tujuan dari sebuah organisasi. Faktor-faktor yang mesti dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ada banyak seperti budget yang diberikan, harapan terhadap kepuasan konsumen, mekanisme sistem produksi, bahkan hingga image dari organisasi yang tercermin dalam hasil produk.

0 komentar:

Posting Komentar